Written By Rania Naura
Published on
Bikin Proyek Tetap On-Track dengan Cara Atasi Stakeholder Misalignment
/https://blog.onxp.net/content/images/2025/01/3bc72a7d53737504a48af46b5a74e7f9.jpg)
Apa yang bakal kamu lakukan kalau, kamu punya grup WhatsApp keluarga besar, tapi semua orang punya pemahaman beda soal tujuan grup itu.
Ada yang mikir grup buat koordinasi acara keluarga, ada yang cuma mau share meme, ada juga yang malah dagang produk. Bukannya seru, malah jadi berantakan dan bikin pusing.
Hal serupa bisa terjadi di software development! Ini disebut stakeholder misalignment. Kalau masih bingung apa kaitannya, yuk simak lebih lanjut di bawah ini!
Stakeholder Misalignment
Stakeholder misalignment, atau ketidakselarasan dengan pemangku kepentingan, artinya semua orang yang terlibat – dari developer, product owner, manager, sampai user – punya prioritas yang beda untuk mencapai tujuan.
Ada yang fokus ke fitur, ada yang mikir soal budget, ada juga yang cuma ngejar deadline. Kalau gini terus, hasilnya? Proyeknya bisa molor, kacau, atau malah gagal. Beberapa contoh masalnya:
1. “Fitur ini kan nggak ada di plan awal?”
Si developer capek-capek bikin fitur A, tapi tiba-tiba stakeholder minta fitur B yang nggak ada di list awal.
2. "Kenapa jadi mahal banget?"
Tim tech fokus bikin produk yang super canggih, tapi bosnya malah kaget pas liat budgetnya melar jauh.
3. Lho, ini nggak sesuai kebutuhan user?"
Apa yang dikerjain tim dev keren, tapi user bilang, "Ini bukan yang saya butuhin."
Kalau udah begini, siapa yang mau disalahkan? Yang ada malah bisa memicu konflik internal – bahkan saling menyalahkan, misalnya.
Dampak dari Stakeholder Misalignment
Kalau setiap orang punya prioritas yang beda-beda, padahal harus mencapai tujuan yang sama, udah pasti ke depannya bakal jadi berantakan! Nah, apa aja sih masalah yang bisa timbul? Cari tahu di bawah ini!
Perubahan Scope
Di proyek software development, sering kejadian kalau stakeholder punya harapan yang beda-beda atau berubah-ubah sepanjang jalan.
Awalnya, proyek udah punya rencana jelas, misalnya bikin fitur simpel buat manajemen data. Tapi di tengah jalan, tiba-tiba ada yang bilang, "Tambahin laporan keuangan juga dong."
Terus yang lain nambah lagi, "Sekalian bikin versi mobile, ya!" Lama-lama, scope proyek jadi makin besar, nggak terkontrol, dan bikin semuanya berantakan.
Keterlambatan Proyek
Banyak faktor penyebab keterlambatan proyek, salah satunya saat stakeholder punya prioritas yang beda-beda. Misalnya, fitur A dibilang penting banget, tapi ada juga yang bilang fitur B lebih urgent.
Diskusi jadi panjang, keputusan nggak diambil-ambil, dan tim dev cuma bisa nunggu sambil liat deadline makin dekat. Hasilnya? Proyek jalan di tempat.
Kerugian Finansial
Kerugian finansial di proyek itu mirip banget sama bocor halus di ban—nggak keliatan, tapi bikin jalan jauh jadi berat banget.
Kerugian finansial itu muncul gara-gara waktu dan uang habis buat hal yang bisa dihindari, misalnya ngurusin konflik antar stakeholder atau revisi terus-terusan.
Setiap kali ada perubahan, tim harus rapat lagi, coding ulang, terus tes lagi. Semua itu butuh waktu ekstra, dan waktu itu sama dengan uang. Kalau terus-terusan begini, budget proyek bisa jebol jauh dari rencana awal.
Solusi untuk Mengatasi Stakeholder Misalignment
Kadang, stakeholder punya pemahaman yang beda-beda, dan itu wajar! Tapi, alih-alih bikin masalah tambah melebar, lebih baik atasi masalah stakeholder misalignment dari awal. Yuk, cek di bawah ini untuk tahu caranya!
Komunikasi yang Efektif
Bingung karena stakeholder punya pandangan yang beda-beda? Ini bisa bikin proyek terhambat dan jadi nggak sesuai harapan.
Jadi, pastikan selalu ada rapat rutin untuk menjaga semua orang tetap di jalur yang sama. Dengan komunikasi yang jelas, semua pihak bisa saling memahami dan proyek pun jadi lebih terarah.
Dokumentasi yang Jelas
Seberapa penting dokumentasi yang jelas? Penting banget biar proyek nggak berantakan! Semua pihak harus tahu, dari tim developer sampai stakeholder tentang apa yang harus mereka kerjakan.
Misalnya, buat requirement specification yang jelasin dengan detail fitur apa aja yang harus ada, dan buat roadmap yang ngasih gambaran jelas soal timeline proyek.
Pahami Kebutuhan dan Ekspektasi
Setiap orang pasti punya harapan yang berbeda-beda, jadi tugas kita untuk mendengarkan dan memastikan semua kebutuhan mereka bisa terpenuhi. Tujaunnya, biar tim bisa kelola ekspektasi mereka, dan menghindari masalah di kemudian hari.
Buat Prioritas yang Jelas
Setiap pekerjaan pasti ada prioritas utamanya, dan kamu harus buat skala prioritas.
Kamu bisa coba pakai metode kayak MoSCoW prioritization (Must Have, Should Have, Could Have, Won't Have) buat menentukan fitur yang paling urgent. Jadi, sebelum mengerjakan, pastikan prioritasnya jelas, biar hasilnya maksimal!
Ajak Tim Ikut Training
Seringkali, solusi itu datang dari luar, di mana kamu dan tim harus ikut training untuk mengatasi masalah yang terjadi.
Salah satunya adalah training di OnXP! Kamu bisa belajar buat dokumentasi proyek yang mudah dipahami, biar semua orang punya pemahaman yang sama.
OnXP juga bisa bantu stakeholder mengatasi perbedaan pendapat dengan cara yang konstruktif. Plus, training ini bisa bantu kamu memastikan tujuan dan prioritas proyek selaras, jadi semua orang bisa mencapai tujuan yang dituju.