Written By Rania Naura
Published on
Downtime Ganggu Bisnis? Atasi dengan 6 Langkah Ini agar Sistem Tetap Stabil!
Ada kasus umum dengan dampak signifikan yang sering melanda perusahaan – downtime! Saat kamu menemukan aplikasi, sistem, atau perangkat yang tak tersedia atau tak berfungsi, itu disebut downtime. Cari tahu bagaimana downtime bisa memengaruhi bisnis, dan langkah-langkah yang bisa kamu lakukan.
Pendahuluan
Pernah mengalami website down? Atau aplikasi yang tak bisa digunakan? Kita menyebutnya downtime, yaitu istilah yang digunakan ketika aplikasi, sistem, atau perangkat tak tersedia atau tak berfungsi.
Selama gangguan tersebut, kamu tidak bisa mengakses aplikasi, sistem, atau perangkat yang kamu inginkan.
Downtime menjadi masalah yang bisa langsung dirasakan oleh user, dan kemudian membawa dampak serius pada operasional bisnis, mengurangi produktivitas, dan merusak kepercayaan pelanggan. Dalam dunia teknologi yang terus beroperasi 24/7, gangguan ini bisa sangat merugikan.
Penyebab Downtime yang Paling Umum
Downtime sering disebabkan oleh berbagai faktor, dan mengetahui penyebab utamanya penting untuk mencegah gangguan dan menjaga sistem tetap berjalan optimal. Berikut adalah beberapa penyebab downtime yang paling umum:
Maintenance (Pemeliharaan Terjadwal)
Pemeliharaan sistem yang terjadwal adalah penyebab umum downtime yang diantisipasi oleh tim IT. Selama pemeliharaan, sistem biasanya dimatikan sementara untuk memperbarui perangkat keras atau perangkat lunak, memperbaiki bug, atau meningkatkan performa.
Unexpected Outages (Gangguan Tak Terduga)
Tak ada yang menginginkan hal-hal buruk terjadi secara tak terduga, begitu pula dengan unexpected outages, dan tim developer tak bisa menghindari masalah ini.
Contoh unexpected outages yang terjadi seperti sistem yang tiba-tiba crash, kegagalan perangkat keras, atau gangguan jaringan. Kabar buruknya, jenis downtime ini menjadi masalah yang butuh waktu lama untuk diatasi.
Updates (Pembaruan Sistem)
Demi sistem yang terus update mengikuti perkembangan zaman, tim developer akan selalu melakukan update. Meski tampaknya menguntungkan, melakukan update terkadang juga bisa menyebabkan downtime, dan sistem mungkin tidak dapat diakses selama beberapa waktu.
Bagaimana Downtime Memengaruhi Bisnis
Downtime dapat berdampak signifikan pada bisnis, memengaruhi operasi, produktivitas, kepercayaan klien, dan keuangan. Berikut ini adalah bagaimana downtime memengaruhi perusahaan.
Gangguan Operasional
Ketika sistem tiba-tiba tidak berfungsi, seluruh operasi bisnis bisa terhenti. Ini sangat berdampak pada perusahaan yang mengandalkan perangkat lunak untuk aktivitas harian, seperti transaksi, komunikasi, atau manajemen data. Setiap menit downtime bisa berarti hilangnya peluang bisnis atau penundaan proyek.
Penurunan Produktivitas
Jika kamu bertanya-tanya, bagaimana bisa downtime menyebabkan penurunan produktivitas? Hal ini sangat mungkin terjadi, karena tim developer akan kesulitan menyelesaikan tugas mereka tepat waktu.
Karena server, aplikasi, atau jaringan yang tidak berfungsi, itu artinya akan menghambat atau menghentikan tugas mereka. Akibatnya, produktivitas menurun drastis, sementara waktu dan upaya ekstra harus dikeluarkan untuk memperbaiki masalah tersebut.
Merusak Kepercayaan Klien
Saat kamu memiliki klien yang sangat membutuhkan layananmu di saat mereka sangat membutuhkannya, namun karena website atau aplikasi mengalami downtime, mereka bisa beralih ke kompetitor yang lebih andal, terlebih jika hal ini terjadi berulang kali, kepercayaan mereka pada bisnismu bisa hilang.
Kerugian Finansial
Downtime yang berkepanjangan bisa berdampak signifikan pada pendapatan perusahaan. Selain hilangnya transaksi langsung, biaya tambahan untuk memperbaiki masalah dan menangani dampak downtime juga bisa menguras anggaran. Dalam beberapa kasus, downtime dapat mengarah pada kerugian jangka panjang, termasuk kehilangan pelanggan tetap.
Langkah-Langkah Mengatasi Downtime
Untuk meminimalkan atau mencegah downtime, kamu bisa menerapkan beberapa strategi untuk memastikan ketersediaan dan keandalan sistem, sambil menjaga kepuasan pelanggan.
Mengimplementasikan Redudansi
Redundansi memainkan peran krusial dalam mencegah downtime karena memastikan bahwa jika satu bagian dari sistem mengalami kegagalan, ada sistem lain yang siap mengambil alih tanpa mengganggu operasional.
Dengan adanya redundansi, beban kerja dapat didistribusikan secara merata melalui load balancing, yang berfungsi untuk membagi lalu lintas ke beberapa server. Ini mencegah kelebihan beban pada satu server yang bisa menyebabkan kegagalan total.
Lakukan Pemeliharaan dan Pembaruan secara Rutin
Pemeliharaan dan pembaruan menjadi tahap yang sangat penting, di mana menjadwalkan pemeliharaan bisa menjaga performa sistem yang optimal dan meminimalkan risiko gangguan. Sementara pembaruan berguna untuk menjaga perangkat lunak, perangkat keras, dan security patch.
Lakukanlah pemeliharaan dan pembaruan software selama jam-jam sepi (off-peak hours) untuk mengurangi dampak pada pengguna. Dengan begitu, kamu dapat melakukan perubahan penting tanpa mengganggu aktivitas pengguna yang aktif pada waktu-waktu sibuk.
Monitor Kesehatan Sistem
Sama seperti halnya kamu, memonitor kesehatan sistem juga sangat penting demi menjaga performa optimal server, jaringan, dan aplikasi.
Kamu bisa menggunakan beberapa tools seperti nagios, Prometheus, datadog, dan lainnya untuk memantau kinerja dan kondisi sistem secara real-time, mengidentifikasi penggunaan memori yang tinggi, serta aktivitas tidak biasa.
Lakukan Load Testing
Untuk memastikan sistem tetap berjalan lancar saat banyak pengguna, lakukan load testing. Pengujian ini membantu mendeteksi masalah yang bisa menyebabkan downtime lebih awal, sehingga layanan tetap stabil meski terjadi lonjakan pengguna.
Use Automation
Use automation bisa kamu lakukan untuk mengatasi downtime, di mana kamu menggunakan software atau automatic tools untuk menangani tugas-tugas berulang seperti pembaruan sistem, pemantauan, dan penanganan kesalahan. Dengan otomatisasi, risiko kesalahan manusia berkurang karena tugas-tugas ini dilakukan secara konsisten dan cepat.
Cari Dukungan Professional
Training di OnXP langsung membekali tim kamu dengan keterampilan praktis dalam teknologi yang terbukti andal.
Tim kamu juga akan belajar cara kerja metodologi tangkas yang bikin respons terhadap perubahan jadi lebih cepat dan mulus, tanpa khawatir layanan down. Keandalan sistem juga akan lebih kuat untuk menghadapi peningkatan trafik atau beban kerja.
Yang lebih keren lagi, setelah pelatihan selesai, ada konsultasi dan dukungan gratis! Jadi, tim kamu bukan cuma belajar, tapi juga terus dipandu dengan tips industri terbaik buat menjaga sistem tetap aman dan stabil.
Downtime dapat berdampak besar pada bisnis, mengganggu operasi, menurunkan produktivitas, merusak kepercayaan klien, dan menyebabkan kerugian finansial. Untuk mengurangi risiko downtime, penting untuk menerapkan langkah-langkah di atas.
Untuk mempermudah, pelatihan dan dukungan dari OnXP bisa memberikan keterampilan tambahan untuk mengelola dan mengoptimalkan sistem, menjaga stabilitas dan keandalan operasional bisnis kamu.