XP Boost

Written By Rania Naura

Published on

Front-End vs Back-End Developer

Front-End vs Back-End Developer

Website itu punya dua bagian: front-end apa yang dilihat pengguna, dan back-end, yang jadi struktur nggak keliatan tapi bikin front-end bisa berfungsi. Kamu bisa ngebayangin front-end itu kayak tampilan luar mobil, sedangkan back-end itu kayak semua mesin di dalamnya.

Mobil yang keren tampilannya cuma bakal jalan maksimal kalo mesinnya juga oke. Tapi, beberapa aspek desain luar juga ngaruh ke kecepatan dan performa.

Nah, sama kayak gitu, front-end dan back-end aplikasi kamu harus dirancang dengan kohesif buat dapet hasil yang terbaik. Kalo kamu masih bingung, nih coba baca artikel tentang front-end vs back-end developer.

Front-End Developer

Front-end developer itu orang yang ngurusin tampilan dan interaksi di website yang dilihat sama pengguna. Mereka yang bikin layout, desain, dan elemen interaktif kayak tombol, form, atau animasi.

Mereka juga pastiin website-nya responsif dan enak dilihat di berbagai perangkat, kayak komputer, tablet, atau smartphone. Jadi, intinya front-end developer bikin website-nya kelihatan keren dan gampang dipake.

Tugas dan Tanggung Jawab Front-End Developer

Front-end development itu fokus ke bagian website yang diliat sama pengguna. Front-end developer harus mastiin pengunjung bisa cepet akses website dan navigasi di situsnya pake bahasa pemrograman, skill desain, dan alat-alat lainnya.

Terus, front-end developer juga harus bikin website biar performanya optimal di berbagai perangkat dan browser. Mereka yang bikin menu drop-down, layout, dan desain buat website. Kalo ada bug atau masalah lain, front-end developer lah yang harus tanggung jawab.

Latar Pendidikan Front-End Developer

Sebenernya, buat jadi front-end developer itu nggak perlu punya gelar sarjana, tapi paling nggak, mereka punya dasar di bidang teknologi atau desain. Walaupun begitu, mereka tetap harus buktiin kemampuannya lewat portofolio dan projek.

Sekarang, buat jadi front-end developer itu bisa ikutin kursus online atau bootcamp coding itu sendiri. Banyak bootcamp coding yang nyediain semua gaya belajar kayak kelas part-time, full-time, self-paced, sampe live classes.

Skill yang Harus Dimiliki Front-End Developer

Front-end developer pake bahasa pemrograman kayak JavaScript, HTML, dan CSS buat desain website. Setiap bahasa punya tujuan masing-masing. HTML buat ngatur konten dan struktur situs, CSS buat nambahin fitur desain, dan JavaScript buat bikin fitur interaktif yang lebih canggih.

Kadang-kadang, front-end developer juga harus tau bahasa pemrograman lain kayak Python, PHP, atau Ruby, walaupun lebih jarang.

Back-End Developer

Back-end developer itu orang yang ngurusin bagian website yang nggak keliatan sama pengguna. Back-end developer ciptain struktur yang memungkinkan website bisa berfungsi. Mereka pastiin semua komponen website bisa bekerja bersama di balik layar, ngurusin arsitektur, logika back end, penyimpanan data, dan keamanan.

Mereka pake skill teknis buat ngurusin kerja-kerja di balik layar yang bikin struktur dan fungsionalitas keseluruhan website, biar front end-nya bisa ada dan jalan dengan baik. Mereka yang bikin operasi website, database, dan application programming interface (API).

Latar Pendidikan Back-End Developer

Sama kayak front-end developer, kamu bisa nemuin banyak sumber daya gratis online buat belajar skill-skill ini. Konsep back-end developer bisa rumit, jadi bakal membantu kalo kamu punya mentor atau temen belajar bareng. Coba ambil kursus online atau selesain bootcamp buat memperkuat pengetahuan kamu.

Dengan pelatihan tambahan, pendidikan, atau sertifikasi, beberapa back-end developer bisa naik ke karir yang lebih tinggi gajinya, kayak jadi software engineer. Jadi web developer itu lebih soal portofolio kamu daripada prestasi akademis.

Skill Yang Harus Dimiliki Back-End Developer

Back-end developer butuh pengalaman tingkat lanjut di bahasa pemrograman server-side kayak Java, Python, dan Ruby buat bikin aplikasi. Mereka pake tools kayak SQL Server dan Oracle buat nyimpen, ngatur, dan ngubah data.

Perusahaan sering minta keahlian di PHP frameworks, software version control, dan debugging sistem serta aplikasi back-end. Back-end developer juga kerja bareng front-end developer, manajemen, dan stakeholder bisnis buat ngerti tujuan tiap proyek.

Kesimpulan

Kesimpulan Front-End vs Back-End Developer - onxp blog

Front-end developer punya tanggung jawab buat apa yang pengguna lihat di website, kayak layout, desain, dan elemen interaktif. Sementara back-end developer ngurusin semua yang gak keliatan, termasuk fungsi server, database, dan keamanan.

"Client side" dan "server side" harus bisa bekerja barengan biar pengguna punya pengalaman yang bagus. Gimana? Udah punya gambaran mau jadi apa? Terus tingkatin skill kamu, ya!

Ayo belajar buat jadi web developer bareng ONXP!

Belajar dari sini

Dalam misi menyediakan akses pendidikan berkualitas dan inklusif

Tentang

OnXP Logo

OnXP menyediakan tempat belajar teknologi dengan biaya terjangkau dan cocok buat pemula. Kurikulum kami dirancang khusus untuk pemula, dengan materi yang mudah dipahami dan dukungan penuh dari para fasilitator.

  • Email: learn@onxp.net
  • Phone number: +62 8311-772-3843
  • Address: Jl. Pembangunan II No.20, RT.7/RW.1, Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10130