Written By Rania Naura
Published on
Poor Code Quality Menghambat Tim? Cek 4 Solusi Praktisnya!
Katanya developer, tapi kode yang dihasilkan kurang bagus? Kok bisa? Kualitas kode itu bukan cuma sekadar masalah teknis yang bisa menghambat tim, tapi juga masalah bisnis.
Artikel ini membahas bahaya dari poor code quality dan bagaimana hal ini bisa mengganggu produktivitas developer serta menghentikan jalannya pengembangan.
Poor Code Quality
Poor code quality atau kualitas kode yang buruk berarti kodenya susah dibaca, di-maintain, dan bahkan dikembangkan lebih lanjut. Biasanya, hal ini bikin proses development jadi kurang efisien dan meningkatkan risiko bug.
Terlebih lagi, poor code quality bisa berdampak besar pada performa aplikasi, keamanan, user experience, dan juga menghambat tim.
Ciri-ciri kode yang berkualitas:
Kode yang berkualitas punya empat ciri utama:
- Readability: Bisa dibaca dan gampang dimengerti bahkan sama developer baru
- Maintainability: Bisa di-update tanpa bikin masalah di bagian lain
- Efisien: Berjalan cepat dan pakai sumber daya secara optimal
- Handal: Berfungsi sesuai yang diharapkan dan bisa menangani error dengan baik
Akibat dari Poor Code Quality
Pernah frustrasi gara-gara kode yang susah dibaca atau banyak bug? Poor code quality bukan cuma bikin pusing, tapi juga bisa menghambat tim. Ini 5 akibat yang bisa terjadi gara-gara poor code quality.
Waktu Debugging Jadi Lebih Lama
Debugging itu jadi bagian penting dalam development, namun tanpa disadari, poor code quality bisa bikin proses debugging jadi lebih lama. Menurut sebuah studi dari Universitas Cambridge, developer menghabiskan sekitar 50% waktu mereka untuk debugging.
Parahnya, poor code quality bisa bikin waktu debugging meningkat drastis. Artinya, poor code quality memengaruhi segala aspek, hingga membuat proyek molor dan biaya yang membengkak.
Kode jadi Sulit Di-maintain
Kode yang berkualitas itu yang gampang dibaca dan dipahami, bahkan oleh developer baru sekali pun.
Tapi kalau kodenya buruk, developer jadi kesulitan saat harus perbaiki atau update di masa depan. Akhirnya malah bikin pemeliharaan kode jadi lebih sulit, dan juga butuh banyak waktu dan perlu effort lebih.
Peningkatan Risiko Bug dan Masalah Keamanan
Sering kali, kode yang buruk itu di dalamnya terdapat bug yang baru muncul setelah aplikasi berjalan cukup lama. Ini bisa bikin aplikasi jadi tidak stabil, bahkan bisa memicu masalah keamanan yang cukup berbahaya.
Tingginya Biaya Pengembangan
Gara-gara poor code quality, developer jadi perlu banyak waktu dan resources untuk memperbaikinya. Hal ini berpengaruh langsung terhadap biaya development. Padahal kalau dari awal bikin kode yang berkualitas, semua masalah ini bisa dihindari.
User Experience yang Buruk
Kode yang buruk sering kali bikin aplikasi jadi lambat, gampang crash, atau tidak stabil. Hal ini bisa merusak user experience dan bisa bikin reputasi aplikasi atau perusahaan jadi jelek.
Solusi Poor Code Quality
Mau kode yang lebih rapi, gampang di-maintain, dan minim bug? Ini dia solusi-solusi yang bisa bantu kamu tingkatkan kualitas kode.
Jaga Standar Kode yang Konsisten
Mulailah dengan menjaga standar kode yang konsisten biar kode lebih mudah dipahami dan dibaca. Tetapkan aturan penamaan kelas, variabel, dan metode secara seragam. Setiap anggota tim jadi lebih paham standar yang dipakai.
Kode yang rapi dan konsisten memudahkan kerja tim developer. Manfaatkan juga reusability (kode yang bisa dipakai ulang) untuk mengurangi kompleksitas kelas atau metode.
Lakukan Code Review
Tim developer pasti relate banget nih, kesalahan yang ditemukan sejak awal, bisa menghemat banyak waktu, apalagi kalau aplikasi sudah makin kompleks. Nah, makanya, penting untuk melakukan code review secara rutin.
Selain itu, jangan lupa manfaatin pengujian otomatis pakai tools analisis kode kayak SonarQube, Codacy, dan lainnya buat mendeteksi masalah sebelum menggabungkan perubahan baru ke kode.
Refactor Legacy Code
Refactor legacy code bisa jadi solusi jitu buat mengatasi kualitas kode yang buruk. Kode lama, atau legacy code, sering kali bikin repot karena strukturnya yang kurang rapi, susah dipahami, dan gampang bikin bug.
Refactoring itu intinya merombak kode tanpa merubah fungsinya, dengan tujuan biar kode jadi lebih terstruktur, efisien, dan gampang dibaca.
Kalau legacy code jadi beban untuk tim-mu, lakukan tips-tips di bawah ini:
Training OnXP
OnXP bisa membantu kamu atasi masalah poor code quality yang fokusnya ke praktik coding terbaik, teknik refactoring, dan otomatisasi pengujian.
Di sini, developer bakal belajar bikin kode yang rapi, mudah dibaca, dan minim bug, yang bisa bikin proses debugging lebih cepat dan aplikasi lebih stabil. Developer juga belajar cara efektif melakukan code review.