XP Boost

Written By Rania Naura

Published on

Tech Stack yang Salah Bisa Jadi Masalah! Atasi dengan 7 Cara Ini!

Tech Stack yang Salah Bisa Jadi Masalah! Atasi dengan 7 Cara Ini!

Pernah mengalami proyek software jadi ribet gara-gara salah pilih teknologi? Nah, di sinilah pentingnya memilih tech stack yang tepat!

Memilih teknologi bukan cuma soal “mana yang paling populer,” tapi soal memastikan semua aspek dari pengembangan, performa, hingga skalabilitas aplikasi berjalan mulus.

Buat kamu yang pengen proyeknya anti gagal gara-gara keputusan teknologi, yuk kita bahas lebih lanjut pentingnya tech stack decision dan gimana solusi kayak OnXP bisa bantu bikin keputusan lebih cerdas!

Tech Stack

Tech stack, singkatan dari "technology stack," itu kumpulan alat dan teknologi yang digunakan untuk membangun dan menjalankan aplikasi software.

Tech stack terdiri dari programming language, framework, library, database, serta alat dan teknologi lain yang dibutuhkan untuk frontend (tampilan pengguna) dan backend (server).

Nah, tech stack ini tidak bisa dipilih sembarangan. Ada proses yang namanya tech stack decision, yaitu pemilihan kombinasi alat dan teknologi yang bakal dipakai dalam membangun dan mengelola sebuah proyek software.

Tech Stack - onxp blog

Tech stack decision ini penting banget karena bakal memengaruhi banyak aspek dari proyek, misalnya:

  • Kecepatan development: Teknologi yang dipilih harus bisa bikin tim developer kerja lebih cepat.
  • Kinerja aplikasi: Teknologi yang tepat harus bisa bikin aplikasi berjalan lancar dan efisien.
  • Skalabilitas: Pastikan, apakah teknologi tersebut mampu mendukung aplikasi kalau berkembang lebih besar nanti?
  • Pemeliharaan jangka panjang: Tech stack yang mudah dipakai bikin maintenance jadi lebih gampang di masa depan.

Tech Stack Decision yang Buruk Bikin Proyek Gagal

Tech stack decision memang sepenting itu. Tapi, gimana kalau ada kesalahan dalam pengambilan keputusan tech stack?

Proses Development yang Lambat

Kalau salah milih teknologi yang mungkin terlalu rumit atau tidak cocok dengan kebutuhan tim, misalnya kayak framework yang terlalu kompleks atau programming language yang tidak sesuai.

Akhirnya, developer pun harus menghabiskan banyak waktu untuk memahami cara kerja teknologi tersebut atau menemukan solusi untuk masalah yang seharusnya bisa diatasi dengan lebih cepat jika menggunakan stack yang tepat.

Masalah Performa

Cuma karena milih teknologi yang kurang optimal, aplikasi pun jadi lemot, sering mengalami crash, atau bahkan tidak stabil ketika digunakan oleh banyak pengguna. Dampaknya? User experience pun terganggu. Bisnismu terancam kehilangan user atau pelanggan.

Sulit Berkembang (Tidak Scalable)

Tech stack yang tidak scalable, artinya, aplikasi bakal susah diupdate atau diperluas seiring dengan pertumbuhan bisnis.

Contohnya, teknologi yang dipilih ternyata tidak mampu menangani peningkatan jumlah pengguna atau transaksi. Hal ini bisa bikin aplikasi susah diadaptasi dengan fitur-fitur baru.

Cara Memilih Tech Stack yang Tepat

Salah pilih tech stack bisa mempersulit tim developermu, makanya, penting banget buat memilih tech stack yang tepat sejak awal. Yuk, pelajari cara memilih tech stack yang sesuai biar proyekmu bisa berjalan lancar!

Memahami Kebutuhan Proyek

Pertama, kamu harus punya pemahaman menyeluruh tentang persyaratan proyek, termasuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti:

  • Persyaratan fungsional: Tetapkan tujuan, fitur, dan fungsi aplikasi secara jelas. Tentukan apakah aplikasi butuh update real-time, integrasi dengan sistem lain, pemrosesan data rumit, atau dukungan untuk beberapa platform.
  • Persyaratan non-fungsional: Pertimbangkan kinerja, skalabilitas, keamanan, dan pengalaman pengguna. Pastikan aplikasi bisa menangani beban pengguna, data, waktu respons, dan mematuhi aturan yang berlaku.
  • Skill tim developer: Pastikan tim developermu paham dan mahir dengan teknologi yang bakal dipakai. Cek juga, apakah mereka bisa belajar teknologi terbaru nantinya.

Cari Teknologi yang Tepat

Setelah tahu kebutuhan proyek, langkah berikutnya adalah cari teknologi yang pas. Pilih bahasa pemrograman yang cocok, gampang dipakai, dan punya komunitas yang aktif.

Selain itu, cek juga framework atau library yang bisa bantu kerja lebih cepat dan efisien. Pastikan juga ekosistem teknologi itu punya banyak dukungan, biar kalau ada masalah, bisa gampang cari bantuan.

Pertimbangkan Pilihan dan Risiko

Selama memilih tech stack, kamu harus menimbang beberapa hal penting. Pertama, cek apakah teknologi itu bisa kasih performa yang baik dan bisa di-scale sesuai kebutuhan. Lalu, pastikan teknologi tersebut bisa mempermudah kerja developer, mulai dari coding sampai testing.

Jangan lupa juga pikirkan soal pemeliharaannya ke depan, apakah akan tetap relevan dan gampang di-update. Terakhir, pastikan tech stack yang dipilih bisa diintegrasikan dengan sistem lain dengan mudah.

Melibatkan Stakeholder

Ajak semua orang yang terlibat dalam keputusan memilih teknologi misalnya pengguna akhir dan product manager.

Bisa saja, mereka akan memberikan wawasan berharga, dan kamu pun dapat informasi penting tentang apa yang mereka butuhkan dan harapkan dari aplikasi.

Prototyping

Prototyping itu bikin versi awal dari aplikasi untuk uji coba. Dalam memilih tech stack, prototyping membantu tim mencoba teknologi yang dipilih.

Dengan cara ini, mereka bisa melihat apakah ada masalah dan dapat umpan balik sebelum melanjutkan pengembangan. Jadi, ini penting agar teknologi yang dipilih cocok dengan proyek yang mau dibuat.

Dokumentasi dan Standardisasi

Dalam tech stack decision, dokumentasi dan standardisasi itu perlu banget biar ada panduan yang jelas terkait teknologi yang dipilih buat proyek.

Pastikan aturan dan pedomannya ditulis secara detail, mulai dari proses instalasi, konfigurasi sampai penggunaan, biar tim developermu juga langsung paham.

Training OnXP

Bikin keputusan tech stack memang tak mudah, tapi, training OnXP bisa jadi solusi yang oke! OnXP akan memastikan tim kamu tetap update dengan teknologi dan tren terbaru.

Lewat training di bidang DevOps, cloud computing, dan pemrograman, OnXP mengatasi kurangnya keterampilan yang sering bikin salah pilih teknologi.

Cari tahu lebih lanjut tentang DevOps di sini:

Apa Itu DevOps dan Kenapa Penting

DevOps - onxp blog

Masih kurang sesuai? Tenang, training OnXP bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaanmu, jadi pilihan teknologi pun bisa lebih cocok dengan proyek yang lagi berjalan!

Biar proyek bisa berjalan dengan lancar, kamu bisa mulai dengan memilih tech stack yang tepat dengan langkah-langkah di atas. Mau cara yang simple? Langsung gabung training OnXP aja!

Mau coba cara praktis memilih tech stack yang tepat? Langsung gabung training OnXP sekarang!

Daftar di sini!

Dalam misi menyediakan akses pendidikan berkualitas dan inklusif

Tentang

OnXP Logo

OnXP menyediakan tempat belajar teknologi dengan biaya terjangkau dan cocok buat pemula. Kurikulum kami dirancang khusus untuk pemula, dengan materi yang mudah dipahami dan dukungan penuh dari para fasilitator.

  • Email: learn@onxp.net
  • Phone number: +62 8311-772-3843
  • Address: Jl. Pembangunan II No.20, RT.7/RW.1, Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10130