Written By Rania Naura
Published on
High Churn Rates Ganggu Tim Developer? Terapkan 5 Trik Efektif Ini!
Seperti puzzle yang sempurna, setiap developer di suatu perusahaan memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan tim developer.
Ketika satu potongan hilang, perusahaan harus berusaha keras untuk menggantikannya agar tidak terjadi kekosongan dan hambatan dalam proyek.
Jika salah satu developer keluar dari perusahaan, ini disebut high churn rates, di mana tingginya tingkat pergantian developer yang bisa sangat merugikan perusahaan.
Terus, apa dampaknya? Dan apa solusi efektif untuk mengatasinya? Yuk, kita bahas lebih lanjut!
High Churn Rates
High churn rates β atau gampangnya, tingginya tingkat pergantian developer ini terjadi saat banyaknya developer yang keluar-masuk perusahaan dalam periode yang relatif singkat. Tentu ini menjadi mimpi buruk bagi perusahaan, karena bisa sangat mengganggu dan menimbulkan sejumlah masalah serius.
Tingginya churn rate menciptakan siklus yang sulit diputus, di mana mempertahankan talenta terbaik semakin sulit seiring meningkatnya turnover, yang pada akhirnya merusak kemampuan perusahaan untuk mempertahankan tenaga kerja yang terampil dan termotivasi.
Imbas dari High Churn Rates
Seperti puzzle yang kehilangan potongannya, high churn rates dalam tim developer menciptakan kekacauan yang sulit untuk disusun kembali.
Ketika developer berpindah-pindah dengan cepat, proyek dan kemajuan perusahaan pun terancam terganggu.
Talent Retention
Tingginya churn rate bikin talent retention (retensi talenta) jadi sulit. Saat developer sering keluar-masuk, workload pun akan bertambah dan berpindah tangan buat developer yang tersisa.
Semangat tim pun menurun, dan tim yang tersisa akan ter-trigger akan hal tersebut. Perusahaan pun bakal sulit mempertahankan developer berbakat, karena mereka cenderung mencari tempat kerja yang lebih baik dan mendukung.
Menciptakan Bottleneck
Developer yang keluar dari perusahaan, sudah pasti mereka pergi membawa pengetahuan penting soal proyek, system, atau proses yang tak terdokumentasi dengan baik.
Developer baru butuh waktu untuk menyesuaikan diri, sementara yang tersisa harus mengerjakan lebih banyak tugas untuk menutupi kekosongan, yang pada akhirnya memperlambat alur kerja dan menciptakan bottleneck (hambatan) dalam pengembangan proyek.
Cek penjelasan detail tentang dampak dan solusi dari performance bottleneck di bawah ini:
Keterlambatan Produk
Keterlambatan produk jadi dampak yang bisa langsung dirasakan dari high churn rates.
Kenapa? Saat developer keluar, tim yang tersisa harus menghabiskan waktu untuk melatih anggota baru, memahami kembali tugas yang sedang dikerjakan, atau menyelesaikan pekerjaan yang tertunda.
Ditambah lagi dengan proses onboarding yang panjang plus kekurangan tenaga kerja yang berpengalaman. Akhirnya, penyelesaian proyek atau peluncuran produk pun terhambat.
Meningkatkan Biaya Rekrutmen
Pernahkah kamu merasa kalau waktu dan biaya yang dihabiskan buat rekrutmen developer baru seperti tak ada habisnya?
Setiap kali ada developer yang keluar, prosesnya berulang lagi β mulai dari posting lowongan, screening, interview, sampai onboarding. High churn rates bikin perusahaan terjebak dalam lingkaran rekrutmen yang tak efisien dan mahal.
Trik Efektif Atasi High Churn Rates
Puzzle yang kehilangan potongannya tadi, bisa jadi bom waktu bagi perusahaan. Jadi, bagaimana caranya agar memastikan puzzle ini tetap utuh dan tak kehilangan potongannya? Temukan jawabannya di bawah ini.
Bangun Budaya Kerja yang Positif
Ciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan kolaboratif. Hal ini termasuk memberi penghargaan atas pencapaian, mengadakan kegiatan team-building, dan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan.
Memberikan Kesempatan Bagi Developer
Tahukah kamu, banyak developer yang memutuskan untuk keluar dari perusahaan karena merasa terjebak dalam rutinitas yang monoton?
Mereka cenderung mencari tantangan baru, mencoba mengutak-atik dan menguasai teknologi baru, atau mencari proyek yang lebih menarik untuk dikerjakan.
Kamu bisa mulai dengan memberikan proyek inovatif, rotasi pekerjaan, waktu untuk proyek pribadi, dan lainnya.
Ini menunjukkan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mempertahankan talenta dalam tim.
Tawarkan Kompensasi yang Kompetitif
Setiap orang yang bekerja, terutama developer yang berbakat, pasti menginginkan kompensasi yang kompetitif.
Coba lihat lagi, apakah perusahaanmu sudah memberikan kompensasi yang kompetitif? Jika belum, kamu bisa mencoba cara ini. Developer yang merasa dihargai cenderung lebih loyal.
Pengakuan dan Apresiasi
Kalau masih belum bisa memberikan kompensasi yang kompetitif, mungkin bisa dimulai dari pengakuan dan apresiasi, yang bisa meningkatkan kepuasan kerja tim developermu. Tapi, pastikan untuk memberikan penghargaan saat tim mencapai target atau menyelesaikan proyek.
Berikan Pelatihan yang Sesuai
Dengan corporate training dari OnXP, kamu bisa memberikan pelatihan yang tepat untuk tim developer, membantu mereka mengikuti perkembangan teknologi terbaru agar tetap termotivasi dan tidak jenuh.
Program ini juga mendorong kolaborasi tim dan menciptakan lingkungan kerja yang dinamis, sehingga developer lebih betah dan loyal di perusahaan.
Untuk menjaga keutuhan tim developermu, dan agar tak terjadi hal-hal yang merugikan perusahaan, kamu harus bergerak cepat menemukan solusi efektif.
Dengan menerapkan solusi yang tepat β mulai dari menciptakan budaya kerja positif hingga memberikan pelatihan yang sesuai, perusahaan bisa memastikan keutuhan tim dan menjaganya tetap solid dan produktif meski menghadapi tingginya churn rate.
Nah, segera atasi masalah high churn rates di perusahaanmu sebelum terjadi hal seperti iniπ